Malam Itu saya terpaksa harus pulang ke Rawajati naik kendaraan umum. Motor saya mogok dan harus saya tinggal di parkiran kantor sebuah media yang ada di Kebayoran lama. Setelah lebih dari setengah jam menanti di jalanan gelap Kebayoran lama, sebuah angkot berhenti. Angkot itu kosong, hanya saya saja satu-satunya penumpang….

Kisah Mbah Lestari
Setelah peristiwa 30 September 1965 meletus, nasib Lestari sekeluarga berubah. Mereka, dimasukkan dalam kategori yang harus ditangkap. Ia melarikan diri bersama anaknya yang baru berumur dua tahun. Tahun 1967, Lestari tertangkap oleh tentara di pantai Blitar Selatan.

Kata Siapa Menulis Itu Mudah?
Jika saya diminta menjawab pertanyaan menulis itu mudah atau susah ? Jawab saya, menulis itu susah. Meskipun sejatinya beberapa tahun lalu saya sempat menjalani bidang yang ada kaitan dengan tulis menulis, saya tetap beranggapan menulis itu tidaklah mudah.

Lagu Sendu Sang Daradasih
Malam semakin larut. Jarum jam juga sudah meninggalkan angka 12. Namun, mata Sugiman, kakek renta penjaga makam dan penyebar berita kematian, belum terpejam. Tubuh tuanya sudah terbaring di kursi lincak depan rumah. Ia hanya bisa beberapa kali menguap tapi tak bisa terlelap. Mata senjanya menerawang ke tengah kegelapan malam, di…

Bunga Terakhir dari Balik Jeruji: Tragedi, Penantian, dan Penebusan
Pada dini hari tanggal 19 Juli 2008, pukul 00.20 WIB, dua peluru ditembakkan oleh regu tembak di Surabaya. Sugeng dan ibunya, Sumiarsih meregang nyawa. Ini adalah akhir dari penantian panjang keduanya. Akhir dari sebuah tragedi kelam yang telah terjadi dua dekade silam. Mereka bukan terpidana biasa. Nama mereka melekat dalam…

Mengenang Prof. Ir. Hardjoso Prodjopangarso
Saat masih menjadi jurnalis, saya pernah mewawancarai sosok yang sebenarnya adalah dosen saya sendiri. Namanya Prof. Ir. Hardjoso Prodjopangarso. Hari itu, saya datang ke kampus Universitas Gadjah Mada untuk sebuah wawancara. Saya pikir ini hanya akan menjadi sesi formal biasa tentang teknologi pengairan tradisional. Tapi begitu melihat beliau, tubuhnya kecil,…

Catatan Akhir Pekan: Tentang Menulis dengan Hati
Sabtu malam. Di luar, hujan turun pelan, menenangkan. Di dalam kamar, saya duduk sendiri di depan layar, mencoba merangkai kalimat demi kalimat. Sudah menjadi kebiasaan lama—menulis di akhir pekan, meski tak selalu berujung menjadi artikel yang dipublikasikan. Kali ini saya ingin menulis bukan soal teknik menulis atau dunia kepenulisan profesional,…

Mengenang Ayrton Senna, Sang Legenda yang Menginspirasi
Libur mingguan saya kali ini saya habiskan di depan layar komputer, ditemani lantunan tembang lawas yang menenangkan. Sabtu adalah hari libur rutin bagi saya. Biasanya saya manfaatkan untuk melepas lelah, beristirahat, dan ,jika sempat, menulis di blog ini. Sudah cukup lama rasanya blog ini terbengkalai. Tidak ada cerita-cerita baru yang…

Sayap Yang Hilang
Sutarji duduk termenung di kursi tuanya yang usang. Matanya yang sayu terus tertuju pada deretan foto di dinding, seakan berharap dari sana, wajah Budi akan kembali tersenyum padanya. “Bud, makan sayur yang banyak. Biar kamu lekas besar, bisa sekolah, dan jadi pilot. Nanti bisa keliling Indonesia, bahkan dunia, tanpa bayar…

Dunia Kepenulisan Tidak Akan Pernah Mati
“Call me Ishmael.” , Begitulah Herman Melville membuka cerita Moby Dick. Hanya tiga kata, namun cukup untuk mengundang pembaca masuk ke dunia laut yang dalam, penuh obsesi dan kegilaan. Hingga saat ini, lebih dari 170 tahun setelah diterbitkan pertama kali, kalimat ini masih dikutip, dibaca, dan masih menghidupkan perbincangan di…